Jumat, 27 Mei 2011






Ratusan suporter Pasoepati dipastikan menghadiri pertandingan Liga Primer Indonesia antara tuan rumah Persebaya 1927 dan Solo FC di Gelora Tambaksari, Surabaya, Senin (9/5/2011) sore nanti.
Sekitar 300 pendukung Solo FC itu tiba di Surabaya Senin dini hari tadi dengan menggunakan Kereta Api Gaya Baru Malam. Mereka disambut ratusan suporter Bonek di Stasiun Gubeng.
Salah seorang koordinator Bonek, Sinyo Devara, mengatakan, kedatangan Pasoepati ke Surabaya adalah untuk pertama kalinya setelah sempat renggang selama bertahun-tahun. "Ibarat cinta, kedua suporter, yakni Bonek dan Pasoepati, terlibat 'cinta lama bersemi kembali' alias CLBK," katanya.
Panitia pelaksana (panpel) pertandingan Persebaya mengaku akan memberikan kuota tiket untuk suporter tim tamu Solo FC, Pasoepati. "Panpel tetap terbuka untuk menyambut kedatangan mereka karena selama ini hubungan antara suporter Solo FC dan Persebaya baik-baik saja," kata Media Officer Persebaya 1927, Ram Surahman.
Namun, sebagai tindakan antisipasi pengamanan, pihaknya tetap melibatkan 1.500 personel keamanan dari jajaran Polrestabes Surabaya.
Untuk pertandingan sore nanti, panpel menyediakan 27.000 lembar tiket bagi suporter. Rinciannya, 20.000 kelas ekonomi, 5.000 untuk suporter elemen, 150 utama, dan VIP 500 lembar.
Pertandingan Persebaya menjamu Solo FC di Surabaya kali ini sebenarnya terhitung partai kandang untuk Solo FC. Namun, pertandingan yang semula akan digelar di Stadion Manahan Solo ini terpaksa dialihkan ke Surabaya karena tidak mendapatkan izin dari kepolisian setempat atas pertimbangan keamanan.

PERSEBAYA JUARA PARUH MUSIM

Meski ditahan imbang Batavia Union 0-0 pada pertandingan di Stadion Siliwangi Bandung, Persebaya 1927 tetap menjadi juara paruh musim Liga Primer Indonesia (LPI) 2011.
Persebaya menempati peringkat pertama klasemen LPI 2011 dengan nilai 40 hasil 12 kali menang, empat kali seri dan dua kali kalah.
Poin tim Bajul Ijo sama dengan Persema Malang, namun tim Kota Pahlawan itu unggul selisih gol yakni 42 memasukkan dan kemasukan 12 gol, lebih baik dari selisih gol Persema.
"Kami puas dengan hasil hari ini, meski ditahan imbang namun melalui pertandingan yang bagus. Terlebih hasil ini cukup untuk membuat Persebaya menjadi juara paruh musim," kata Pelatih Persebaya 1927, Aji Santoso, Minggu (22/5) seperti dilansir dari Antara.
Disaksikan sekitar 500 suporter fanatiknya, Bonek yang datang khusus ke Bandung, Persebaya lebih mendominasi penguasaan bola.
Bahkan pada babak pertama, tim "Bajul Ijo" mendapatkan kesempatan mencetak gol melalui tendangan penalti setelah striker Andrew Baresic dijatuhkan bek Batavia, Hary Saputra di kotak penalti.
Namun tembakan penalti Otavio Dutro mampu diantisipasi kiper Ade Nasution. Tembakan menyusur tanah pemain bernomor punggung 5 itu mampu dibaca kiper Batavia Union yang beraksi sambil menjatuhkan diri.
Pertandingan yang dipimpin wasit Todar (Macedonia) itu berlangsung dalam tempo sedang. Batavia yang dimotori kapten tim Javier Rocha harus bermain di bawah tekanan lini tengah Bajul Ijo yang dimotori Taufik dan Jhon Tarkpor.
Memasuki babak kedua, Persebaya masih menguasai lini tengah, namun menit ke-50 tim Surabaya itu harus kehilangan kiper Endra Prasetya yang mengalami cedera lutut setelah mengalami benturan dengan striker Batavia, Leonardo.
Sejumlah umpan terobosan Taufik dan Rendi Irawan gagal dimanfaatkan Andrew Baresic dan Nico Susanto yang mendapat pengawalan ketat bek Batavia.
Dua peluang emas diperoleh Andrew Baresic dan Rendi namun tembakan kedua pemain itu melambung di atas mistar gawang Batavia yang dikawal Ade Nasution.
Sebaliknya, Batavia Union memiliki peluang ketika bek Batavia menyentuh bola di kotak penalti, namun luput dari pandangan wasit Todar yang hanya memberikan tembakan sudut bagi tim Jakarta itu. Hingga pluit panjang dibunyikan wasit, kedudukan tetap 0-0.
"Hari ini Persebaya harus bisa menerima hukum sepak bola, meski penalti 90 persen harus gol, namun kenyataannya kami gagal cetak gol. Batavia Union juga tampil bagus dan menyulitkan," kata Aji yang petang itu mengistirahatkan Andhik yang cedera.
Mantan pemain nasional tahun 1990-an itu mengakui kondisi lapangan yang tidak rata membuat permainan timnya tidak berkembang dan banyak kontrol bola yang meleset.
Sementara itu Pelatih Batavia Union Roberto Bianchi menyebutkan pertandingan itu cukup berat dan Persebaya memang tim yang pantas menjadi juara.
"Kami menghadapi permainan berat, Persebaya tim bagus dan kami senang bisa menahan mereka. Selamat bagi Persebaya yang menjadi juara paruh musim," kata Bianchi.